Daging adalah bagian dari makanan sehari-hari banyak orang. Berkat itu, tubuh mendapat natrium, fosfor, kalium, magnesium, dan zat besi. Namun, tidak banyak orang yang mengetahui semua ciri-ciri jenis daging.
Daging Mana yang Lebih Bermanfaat – Jenis dan Nuansa
Produk daging mengandung banyak zat besi, yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin dan untuk menghindari anemia. Lantas bagaimana cara membuat pilihan yang tepat? Mari pertimbangkan jenis daging yang paling bermanfaat:
- Daging kelinci. Daging kelinci sering dipilih oleh mereka yang perlu menjalankan diet. Ini dicerna dengan baik oleh tubuh, dan yang terpenting, tidak menyebabkan ketidaknyamanan di usus. Selain itu, daging kelinci mengandung banyak protein.
- daging kalkun. Daging kalkun kaya akan vitamin dan mineral. Ini meningkatkan kesehatan tulang dan sendi dan meningkatkan metabolisme.
- Ayam. Daging ayam tinggi protein dan fosfor. Pada saat yang sama rendah kalori, sehingga cocok untuk mereka yang memiliki masalah pencernaan.
- Daging sapi muda. Ini adalah jenis daging diet lainnya, yang mengandung banyak protein dan sedikit lemak. Ini kaya akan fosfor, magnesium, potasium, selenium, seng, vitamin B, vitamin D, dan zat besi. Itu juga dianggap sebagai daging paling sehat untuk pria.
- Biasanya, daging putih rendah kalori direkomendasikan untuk anak-anak dan orang dewasa.
Daging apa yang paling sehat untuk anak-anak – rekomendasi
Jawaban atas pertanyaan daging mana yang paling aman untuk anak-anak sudah lama diberikan oleh ahli gizi. Mereka menyarankan untuk memberi anak-anak daging kelinci, ayam, dan kalkun. Daging kelinci dan kalkun hampir tidak mengandung kolesterol.
Sedangkan daging angsa, daging bebek, dan babi berlemak banyak mengandung lemak yang sulit dicerna, sehingga tidak dianjurkan untuk anak-anak.
Daging apa yang paling berbahaya, bukan yang paling sehat?
Ilmuwan Prancis percaya bahwa daging babi dapat membawa yang paling berbahaya bagi tubuh manusia jika dimakan dalam porsi lebih dari 160 gram per hari. Ini semua karena daging ini mengandung hormon pertumbuhan yang memicu peradangan dan pembengkakan jaringan.
Perhatikan bahwa bila perlu mengikuti diet, ada baiknya mengandalkan saran dari dokter yang berspesialisasi dalam masalah ini.