Menjelajahi Masakan Eswatini: Apakah Produk Susu Digunakan?
Eswatini, sebelumnya dikenal sebagai Swaziland, adalah sebuah negara kecil yang terkurung daratan yang terletak di Afrika Selatan. Negara ini terkenal dengan budayanya yang semarak, pemandangan yang indah, dan masakan yang beragam. Masakan Eswatini terutama terdiri dari sayuran, daging, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Namun, banyak orang bertanya-tanya apakah susu digunakan dalam tradisi kuliner Eswatini.
Peran Susu dalam Tradisi Kuliner Eswatini
Produk susu tidak banyak digunakan dalam masakan tradisional Eswatini. Alasannya adalah karena tradisi penggembalaan di negara tersebut tidak pernah meluas ke beternak hewan perah seperti sapi, domba, atau kambing untuk diperah. Akibatnya, produk susu bukan merupakan bagian integral dari makanan tradisional Eswatini. Namun, dengan globalisasi dan munculnya pertanian modern, produk susu menjadi lebih mudah diakses dan sekarang digunakan dalam masakan Eswatini.
Hidangan Tradisional Eswatini Berbahan Dasar Susu
Meskipun penggunaan produk susu dalam masakan Eswatini terbatas, ada beberapa hidangan tradisional berbahan dasar susu yang dinikmati oleh penduduk setempat. Salah satu hidangan berbahan dasar susu yang paling populer adalah susu asam, yang dikenal secara lokal sebagai "emasi". Hidangan ini dibuat dengan membiarkan susu mentah difermentasi selama beberapa hari hingga menjadi asam. Kemudian disajikan sebagai lauk dengan bubur tradisional, semur, dan kari. Hidangan berbahan dasar susu lainnya adalah "amabele", sejenis bubur yang terbuat dari sorgum atau millet yang difermentasi. Ini sering disajikan dengan susu asam dan merupakan hidangan sarapan yang populer di Eswatini.
Kesimpulannya, meski produk susu tidak banyak digunakan dalam masakan tradisional Eswatini, beberapa hidangan berbahan dasar susu masih dinikmati oleh penduduk setempat. Dengan munculnya pertanian modern, produk susu sekarang lebih mudah diakses dan mulai masuk ke dalam masakan Eswatini. Namun, pola makan tradisional Eswatini tetap terfokus pada sayuran, daging, biji-bijian, dan kacang-kacangan.