Buah jeruk merupakan salah satu jenis buah yang paling populer di musim dingin. Jeruk berwarna cerah, jeruk keprok, jeruk bali, dan varietas lainnya tersedia di toko. Mereka adalah sumber vitamin yang sehat dan penting selama musim dingin. Yang terpenting, buah jeruk banyak mengandung vitamin C, vitamin dari kelompok B, dan mineral seperti kalsium, potasium, dan yang disebut pektin. Karena buah jeruk sebagian besar dimakan mentah, komponen berharganya biasanya diawetkan sepenuhnya.
Pektin dapat menurunkan kadar kolesterol
Gula ganda nabati (polisakarida) ini ditemukan di kulit putih buah jeruk dan merupakan serat makanan yang berharga bagi manusia. Mereka mencegah serangan kelaparan yang berlebihan dan dengan demikian melawan obesitas, dapat menurunkan kadar kolesterol melalui pembentukan kompleks, dan membantu mengatasi diare. Selain itu, buah jeruk mengandung flavonoid yang melindungi sel kita.
Vitamin C dalam buah jeruk
Ada banyak vitamin C dalam buah jeruk. 100 gram buah mengandung:
- Lemon: 55 miligram (mg)
- Jeruk: 50 mg
- Jeruk Nipis: 45mg
- Jeruk bali: 40 mg
- Kumquat: 35 mg
- Jeruk keprok: 30 mg
Untuk perbandingan
- Apel: 10 mg
- kismis hitam: 175 mg
Kebutuhan harian orang dewasa adalah 100 miligram.
Kombinasi berbahaya: jeruk bali dan obat-obatan
Siapa pun yang mengonsumsi obat harus mewaspadai kemungkinan interaksi dengan jeruk bali. Meski menyehatkan, ia juga mengandung furanocoumarin. Zat-zat ini memastikan bahwa obat-obatan tertentu mencapai aliran darah dari usus dalam dosis yang jauh lebih tinggi dari yang diharapkan. Dampaknya bisa berupa overdosis obat yang berbahaya. Ini berlaku, misalnya
- obat penurun kolesterol atorvastatin, lovastatin, dan simvastatin
- Obat tekanan darah seperti nifedipine atau felodipine
- antikoagulan clopidogrel, ticagrelor dan rivaroxaba
- antibiotik eritromisin.
Bahkan beberapa obat kanker, obat penekan sistem kekebalan tubuh, dan obat pereda nyeri yang kuat dipengaruhi oleh jeruk bali dan jus jeruk bali. Oleh karena itu, siapa pun yang mengonsumsi obat harus membaca kemasannya dengan hati-hati dan, jika ragu, hindari jeruk bali dan jusnya.
Kimia pada kulit buah jeruk
Residu bahan kimia dapat ditemukan pada kulit buah jeruk dalam jumlah yang bervariasi:
- Dengan buah jeruk yang ditanam secara organik, tidak ada semprotan atau bahan pengawet yang digunakan untuk pemasakan atau pengawetan – hal ini sangat mengurangi polusi
- Buah jeruk dari budidaya tradisional (konvensional) diberi pestisida sepanjang tahun, sering kali diberi lilin dan terkadang diwarnai. Pestisida ada di dalam kulitnya. Saat Anda mengupasnya dengan tangan, mereka dengan mudah berpindah ke daging buah dan masuk ke dalam makanan.
- Cuci buah yang belum dikupas dengan hati-hati di bawah air panas. Setelah dikupas, cuci tangan dengan air hangat dan sabun. Berikan anak kecil hanya buah yang sudah dikupas.