Para peneliti telah menemukan bahwa jahe menurunkan tanda-tanda peradangan di usus. Oleh karena itu tanaman obat bisa menjadi sarana perlindungan terhadap kanker usus besar. Jahe untuk Kanker? PraxisVITA memiliki latar belakang.
Hasil studi percontohan terdengar menjanjikan: jahe memengaruhi nilai inflamasi di usus sukarelawan sehat. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa senyawa penyedap "6-gingerol" memperlambat pertumbuhan sel kanker usus besar. Para ilmuwan mengambil temuan ini sebagai kesempatan untuk menyelidiki dalam studi baru apakah jahe membantu melawan kanker dan dapat mengurangi risiko tumor usus ganas.
Bisakah Jahe Menyembuhkan Kanker?
Hasilnya: Dalam perbandingan biopsi usus dari 20 pasien dengan skor peradangan yang meningkat pada awal dan akhir penelitian, para peneliti menemukan bahwa mereka yang makan jahe memiliki rata-rata skor peradangan 28 persen lebih rendah daripada mereka yang menggunakan plasebo.
Namun, belum jelas apakah tanda-tanda inflamasi yang berubah terkait dengan penurunan risiko kanker usus besar. Pemimpin studi menyarankan penyelidikan lebih lanjut yang berhubungan dengan topik “jahe melawan kanker”.