Intoleransi laktosa ditandai dengan gejala pada daerah gastrointestinal, kulit biasanya tidak terkena. Dalam tip kesehatan ini Anda bisa mengetahui kapan perubahan pada kulit bisa terjadi sehubungan dengan laktosa.
Konten
show
Intoleransi laktosa – tidak ada perubahan kulit
Intoleransi laktosa adalah intoleransi makanan.
- Lebih tepatnya, mereka yang terkena dampak tidak dapat mentoleransi laktosa. Gula susu hanyalah istilah lain untuk laktosa.
- Penyebab intoleransi laktosa adalah kurangnya enzim laktase yang diproduksi di usus kecil. Jika enzim ini hilang, laktosa tidak dapat dipecah dan diserap di usus halus, melainkan mencapai usus besar.
- Di sana, bakteri memecah laktosa. Akibatnya terjadi masalah pada usus, yang bermanifestasi sebagai diare, perut kembung, dan sakit perut.
- Namun, gejala intoleransi laktosa ini hanya terbatas pada usus. Intoleransi makanan tidak berpengaruh pada penampilan atau struktur kulit.
Perubahan kulit sebagai tanda alergi makanan
Jika terjadi intoleransi makanan, tubuh tidak dapat memecah komponen makanan tertentu.
- Sebaliknya, dengan alergi makanan, sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap makanan atau komponen makanan. Reaksi tersebut kemudian tidak terbatas pada usus saja, tetapi juga dapat menimbulkan reaksi pada bagian tubuh lainnya.
- Jika setelah mengonsumsi susu atau produk susu seperti quark rendah lemak, muncul reaksi kulit selain keluhan gastrointestinal, ini bisa menjadi indikasi alergi susu.
- Kemungkinan reaksi kulit berkisar dari kemerahan pada kulit disertai rasa gatal hingga ruam disertai lepuh dan pustula.
- Catatan: Reaksi alergi – baik terhadap susu atau pemicu lainnya – selalu bisa berakibat serius.
- Jadi jika Anda melihat adanya reaksi alergi setelah mengonsumsi produk susu, harap konsultasikan ke dokter.