Menurut para ahli, selain obesitas dan kelebihan berat badan, makanan seperti itu bisa memicu perkembangan lima penyakit berbahaya lainnya.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, hampir 40% orang secara teratur mengonsumsi makanan cepat saji yang membahayakan tubuh mereka. Menurut para ahli, selain obesitas dan kelebihan berat badan, makanan seperti itu bisa memicu perkembangan lima penyakit berbahaya lainnya.
Penyakit jantung
Diet tinggi lemak jenuh dan makanan olahan dikaitkan dengan risiko penyakit jantung. Ahli jantung mencatat bahwa dosis lemak jenuh yang dapat diterima secara kondisional per hari tidak lebih dari 13 gram. Satu hamburger atau satu porsi kentang goreng sudah 14 gram. Biji-bijian olahan dalam makanan semacam itu meningkatkan risiko diabetes, obesitas, dan jumlah natrium dapat memicu tekanan darah tinggi.
Penyakit metabolisme
Produk semacam itu mengandung soda, yang dalam jumlah banyak dapat merusak kesehatan Anda. Studi menunjukkan bahwa seringnya konsumsi minuman berkarbonasi dengan gula mengarah pada perkembangan sindrom metabolik, suatu kondisi di mana tekanan darah, gula darah, kadar trigliserida darah, dan kadar kolesterol HDL (baik) meningkat. Hal ini menyebabkan peningkatan ukuran pinggang, dan risiko penyakit jantung, diabetes, dan demensia.
Tipe 2 diabetes
Obesitas, terlalu banyak mengonsumsi gula, dan banyak mengonsumsi makanan olahan semuanya terkait dengan risiko diabetes tipe 2, suatu kondisi di mana tubuh tidak dapat memproses gula darah dengan baik. Hal ini menyebabkan tubuh menjadi lebih resisten terhadap insulin. Studi menunjukkan bahwa makan makanan cepat saji dua kali seminggu dapat menggandakan risiko resistensi insulin dalam 15 tahun.
Hipertensi
Makanan seperti itu tinggi lemak, kalori, dan natrium, yang berdampak negatif pada tekanan darah. Konsumsi yang sering meningkatkan risiko terkena hipertensi dan tekanan darah tinggi. Dan ini, pada gilirannya, membawa risiko serangan jantung dan stroke.
Kanker
Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi gula dan daging olahan dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Makanan buatan pabrik yang tinggi lemak jenuh, gula, dan garam meningkatkan risiko ini sebesar 12%. Daftar ini termasuk permen, lemak, saus, dan makanan olahan.