Pendahuluan: Sejarah Kuliner Bahrain
Masakan Bahrain adalah perpaduan tradisi kuliner Arab, Persia, dan India. Lokasi dan sejarah negara telah memainkan peran penting dalam perkembangan masakannya. Bahrain adalah pusat perdagangan penting untuk rempah-rempah dan bahan-bahan, dan dipengaruhi oleh pedagang dari berbagai belahan dunia. Masakan Bahrain terkenal dengan penggunaan rempah-rempah, rempah-rempah, dan bahan-bahan aromatik, yang menambah cita rasa masakan dan menjadikannya unik.
Teknik Tradisional: Memanggang, Merebus, dan Memanggang
Memanggang, merebus, dan memanggang adalah teknik memasak tradisional yang paling umum digunakan dalam masakan Bahrain. Memanggang adalah metode populer untuk memasak daging, makanan laut, dan sayuran. Proses pemanggangan dilakukan di atas api terbuka, yang memberikan rasa berasap pada makanan. Mengasinkan daging atau makanan laut sebelum dipanggang merupakan langkah penting untuk meningkatkan rasa.
Merebus adalah metode memasak lambat yang digunakan untuk menyiapkan semur dan sup. Ini melibatkan memasak daging atau sayuran dalam cairan untuk waktu yang lama dengan api kecil. Teknik ini digunakan untuk membuat hidangan seperti machboos, hidangan nasi tradisional Bahrain yang terbuat dari daging, bumbu, dan nasi. Memanggang adalah teknik populer lainnya yang digunakan dalam masakan Bahrain. Ini digunakan untuk menyiapkan roti, kue kering, dan makanan penutup. Roti Bahrain dibuat dengan tepung gandum utuh dan dipanggang dalam oven tradisional yang disebut taboun. Roti disajikan dengan hidangan seperti machboos, dan juga digunakan untuk membuat sandwich.
Bumbu dan Bahan Unik dalam Masakan Bahraini
Masakan Bahrain dikenal karena penggunaan bumbu dan bahan yang unik. Beberapa bumbu yang paling umum digunakan dalam masakan Bahraini adalah kunyit, kunyit, kapulaga, jinten, dan ketumbar. Rempah-rempah ini menambah rasa pada hidangan dan memberi mereka aroma yang berbeda. Masakan Bahrain juga menggunakan berbagai bumbu seperti mint, peterseli, dan daun ketumbar.
Beberapa bahan unik yang digunakan dalam masakan Bahrain adalah kurma, air mawar, dan buah delima. Kurma digunakan sebagai pemanis dalam makanan penutup dan juga digunakan dalam hidangan gurih seperti semur. Air mawar digunakan dalam makanan penutup seperti muhallabia, puding susu yang dibumbui dengan air mawar. Delima digunakan untuk menambah rasa getir pada hidangan seperti hidangan populer Bahraini, muhammar, yang dibuat dengan nasi, kurma, dan sirup delima.
Kesimpulannya, masakan Bahrain adalah perpaduan dari tradisi kuliner yang berbeda, dan dikenal dengan penggunaan bumbu dan bahan yang unik. Memanggang, merebus, dan memanggang adalah teknik tradisional yang paling umum digunakan, dan digunakan untuk menyiapkan berbagai macam hidangan. Masakan Bahrain beraroma dan aromatik, dan harus dicoba bagi siapa saja yang tertarik untuk mencoba masakan baru.