Tidak perlu makan bawang merah sebagai obat mujarab saat tubuh dalam keadaan sakit, kata Natalia Nefyodova, ahli gizi dan ahli gizi ternama.
Kategori orang tertentu mungkin menderita intoleransi bawang. Ini dilaporkan oleh ahli gizi dan ahli diet terkenal Natalia Nefyodova.
“Selain fakta bahwa bawang merah mengandung vitamin dan mineral, seperti vitamin C, dan vitamin B, ada juga serat, banyak zat fito, termasuk flavonoid, yang berfungsi sebagai antioksidan – mereka mengurangi dan menekan proses inflamasi dalam tubuh. Ini bisa berupa penyakit kardiovaskular, diabetes, dan onkologi. Bawang juga memiliki efek positif pada sistem kekebalan tubuh,” katanya.
Nefyodova juga mengatakan bahwa tidak perlu makan bawang sebagai obat mujarab untuk penyakit. Sayuran ini bisa dan harus selalu dimakan, tambah dokter.
“Saya merekomendasikan untuk memakannya secara teratur sebagai salah satu sayuran. Rasanya cukup kaya rasa dan bisa dijadikan bumbu masak, jadi berkat bawang bombay, Anda bisa, misalnya, mengurangi asupan garam. Satu-satunya hal adalah akan ada bau sesudahnya. Tapi bukan dari mulut – justru akan tercium dari kulit karena zatnya akan keluar melalui pori-pori,” terangnya.