Masakan Djibouti: Pengalaman Pedas?
Ketika mencoba masakan baru, pasti ada yang bertanya-tanya tentang bumbu dan rasa yang mungkin mereka temui. Masakan Djibouti juga demikian; dengan perpaduan pengaruh Afrika, Timur Tengah, dan Prancis, ini merupakan pengalaman yang unik dan beraroma. Namun jika menyangkut faktor panas, banyak orang yang bertanya-tanya apakah masakan Djibouti itu pedas.
Menjelajahi Penggunaan Rempah-Rempah di Djibouti
Rempah-rempah memainkan peran penting dalam masakan Djibouti, dan digunakan untuk meningkatkan cita rasa masakan. Bumbu yang umum digunakan antara lain jintan, ketumbar, kunyit, kayu manis, dan jahe. Rempah-rempah ini digunakan untuk menambah kedalaman dan kerumitan pada masakan, dan sering kali digunakan dalam kombinasi satu sama lain. Rempah segar seperti peterseli dan daun ketumbar juga digunakan dalam banyak masakan Djibouti.
Faktor Panas: Hidangan Djibouti Pedas vs. Ringan
Meskipun masakan Djibouti memang menggunakan rempah-rempah, secara umum masakan ini tidak dianggap pedas. Sebaliknya, fokusnya adalah pada rasa dari bahan-bahan itu sendiri, dengan rempah-rempah yang berfungsi sebagai penambah rasa, bukan mendominasi hidangan. Meskipun demikian, ada beberapa hidangan pedas dalam masakan Djibouti, seperti hidangan terinspirasi Yaman yang disebut “fahsa”, yaitu sup daging sapi pedas. Namun, sebagian besar hidangannya ringan, seperti “lahoh”, yaitu sejenis roti mirip pancake, atau “skoudehkaris”, yaitu nasi yang dimasak dengan sayuran dan rempah-rempah.
Kesimpulannya, masakan Djibouti adalah pengalaman lezat dan unik yang menggabungkan berbagai macam rempah. Meskipun ada beberapa hidangan pedas, sebagian besar masakannya ringan dan berfokus pada rasa dari bahan-bahannya sendiri. Jadi jika Anda ingin mencoba sesuatu yang baru, cobalah masakan Djibouti dan nikmati perjalanan penuh cita rasa!