No More Tears: Cara Memotong Bawang Agar Tidak Perih Mata

Bawang segar merupakan produk berbahaya yang membuat banyak ibu rumah tangga menangis saat mengirisnya. Pasalnya, saat Anda memotong bawang bombay, hal itu memicu serangkaian reaksi kimia. Akhirnya, gas dilepaskan, menguap, mencapai selaput lendir, dan berubah menjadi asam, yang mengiritasi lapisan mata.

Apa yang harus dilakukan jika bawang membuat mata Anda sangat pelit – tips efektif

Agar tidak meneteskan air mata dan menggosok mata saat memasak bawang segar, cobalah untuk menghilangkan rasa gosong:

  • menyalakan api – pembakar atau api yang menyala menciptakan nyala api yang mengurangi konsentrasi zat yang mengiritasi selaput lendir Anda;
  • tuangkan air dingin – ambil wadah yang dalam, celupkan bawang bombay ke dalam air es, dan langsung potong-potong;
  • gunakan microwave – masukkan bawang bombay ke dalam oven selama 25-30 detik, maka konsentrasi zat pemicu air mata di dalam bawang bombay akan berkurang;
  • bekukan bawang bombay – masukkan bawang bombay ke dalam freezer selama 10-15 menit, lalu iris segera sebelum sempat memanas;
  • mengunyah permen karet – saat mengunyah mentol atau permen karet lainnya, Anda mengeluarkan napas melalui mulut, sehingga zat penambah air mata sulit mencapai selaput lendir;
  • tuangkan air mendidih – letakkan segelas air mendidih di sebelah Anda, maka uapnya akan mengurangi konsentrasi iritasi di udara;
  • rendam bawang bombay – biarkan sayuran dalam air dingin selama 5-10 menit, cara ini akan membantu “membersihkan” bahan pengiritasi dari dalamnya.

Ada pilihan menarik lainnya – kenakan kacamata renang dan potong sayuran di dalamnya. Tentu saja, ini mungkin tampak aneh, tetapi efektif – Anda cukup melindungi mata Anda dari uap bawang.

foto avatar

Ditulis oleh Emma Miller

Saya seorang ahli gizi ahli diet terdaftar dan memiliki praktik nutrisi pribadi, di mana saya memberikan konseling nutrisi satu-satu kepada pasien. Saya berspesialisasi dalam pencegahan/pengelolaan penyakit kronis, nutrisi vegan/vegetarian, nutrisi sebelum melahirkan/melahirkan, pembinaan kesehatan, terapi nutrisi medis, dan manajemen berat badan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai *

Kegagalan Peralatan dan Pembusukan Makanan: Mengapa Anda Tidak Bisa Memasukkan Sup Hangat ke dalam Kulkas

Cara Memilih Bantal yang Tepat untuk Tidur: Mana yang Lebih Baik untuk Ditidurkan, dan Mana Yang Bisa Berbahaya