Pecinta pengalengan rumahan selalu takut menemukan kejutan yang tidak menyenangkan di dapur – toples pengawet yang retak. Stoples bisa meledak karena pelanggaran dalam proses pengalengan.
Stoples dan tutupnya tidak disterilkan dengan benar
Penyebab utama ledakan pengalengan adalah sterilisasi stoples yang tidak tepat atau tidak memadai. Perlakuan panas membunuh bakteri dan mencegah masalah pengalengan.
Tutupnya yang tertutup rapat
Setelah menyiapkan pelintiran, balikkan stoples dan kocok beberapa kali. Pastikan isinya tidak bocor kemana-mana. Stoples harus tertutup rapat, dan lehernya tidak boleh terkelupas. Jika udara masuk ke dalam billet, pasti akan rusak.
Kurangnya kebersihan.
Cuci bersih semua sayuran, buah-buahan, dan herba yang Anda gunakan untuk pengalengan. Selain itu, pastikan untuk membilas bagian dalam stoples dari noda dan kotoran. Kotoran merupakan tempat berkembang biaknya bakteri penyebab stoples meledak.
Stoples yang kurang terisi
Stoples harus diisi dengan cairan atau selai sampai ke bagian bawah leher. Jika terdapat banyak udara di dalam toples, risiko ledakan akan meningkat.
Pengalengan yang tidak disiapkan dengan benar
Saat menyiapkan dasar pengalengan, patuhi resepnya. Jangan mempersingkat waktu perebusan, jika tidak produk akan cepat rusak. Selain itu, jangan menyimpang dari jumlah bahannya. Terutama tepat mengukur jumlah bumbu.
Suhu penyimpanan salah
Sebagian besar casserole setelah dimasak harus disimpan pada suhu tidak lebih tinggi dari +12 ° C. Pada suhu yang lebih tinggi, isinya mulai rusak. Dan ditambah dengan kesalahan yang disebutkan sebelumnya, toples tersebut bahkan bisa meledak. Jika Anda tidak memiliki ruang bawah tanah atau ruang bawah tanah yang sejuk, Anda bisa memasukkan stoples ke dalam lemari es.